Sabtu, 02 Maret 2013

Dari Pelangi Masalah, Dzikir, hingga Tarekat

Usai wawancara dengan Bapak Dahlan Iskan
di kediamannya, Surabaya.
Siapa yang tidak mengenal sosok ini. Beberapa gerakan besarnya dapat kita saksikan dalam perubahan Jawa Pos, PLN, dan kini sebagai Menteri BUMN. Ganti hati di China yang menghantarkan pada ujung tanduk kematian telah menyadarkan dirinya. Kini dirinya telah blusukan  pesantren dan memulai mendirikannya di beberapa tempat. 

***

Tulisan ini merupakan hasil wawancara saya dengan Dahlan Iskan usai mengikuti acara Suci Bershalawat Bersama Habib Syech bin Abdul Qodir di Suci, Manyar, Gresik, Jawa Timur. Proses wawancara selama kurang lebih satu jam itu ditempuh di atas mobil perjalanan dari Gresik ke Rumah Dahlan Iskan di Surabaya.

Senin, 18 Februari 2013

Meneguhkan Kembali Cinta Rasul



Jika malam-malam biasa monas Jakarta identik dengan gemerlap metropolitan, 
maka malam itu, di mana ratusan ribu manusia memutihkankannya. Semua pasang mata membulirkan air mata sebagai bentuk rindu kepada Rasululllah Muhammad Saw. Semua itu terjadi berkat tuntunan dari al-Alim al-allamah al-Musnid Habib Umar bin Hafidz Yaman. Ad-Dai ilallah yang kini gencar menyerukan islam damai di berbagai belahan dunia, seperti Malaysia, Singapura, Afrika, Timur Tengah, Amerika Serikat, kawasan Eropa dan antero dunia lainnya.
***


Yang mulia Habib Umar bin Umar
bin Hafidz, Yaman
Tabligh Akbar di Monas sebenarnya merupakan satu rangkaian dari Safari Dakwah Habib Umar bin Hafidz Yaman. Sebagaimana jadwal yang dirilis oleh beberapa web jejaring dakwah, ulama kharismatik itu direncanakan di Indonesia selama sepekan dengan sederetan agenda yang telah direncanakan sebelumnya.
Dalam kesempatan itu, Pengasuh Rubath Darul Musthafa Yaman itu mengatakan bahwa kita harus bersyukur kepada Allah, karena telah dipilih menjadi umat Muhammad dan dapat meneladani beliau. Salah satu buktinya adalah berkumpul dalam pertemuanNa ini yang penuh berkah. Apalagi dalam bulan muharram ini, di mana Allah telah memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw. untuk hijrah dari Makkah menuju Madinah.

Cinta Abu Bakar
Dijelaskan dalam sebuah kitab bahwa suatu siang Rasulullah datang kepada Abu bakar, waktu yang tidak biasanya beliau datang. Abu Bakar merasa ada yang janggal. Kenapa datang pada siang hari?. Dalam hatinya, menebak sesuatu telah terjadi.
Dan benar, ternyata Rasulullah memberikan kabar bahwa Allah telah memerintahkan untuk hijrah. Kemudian Abu Bakar menawarkan diri untuk menemaninya. Rasulullah pun memperbolehkan. Luar biasa senangnya Abu Bakar karena bisa menemani kekasihnya di waktu yang sulit. Sayyindatina Aisyah mengatakan, “Saya tidak pernah melihat raut bahagia Ayah seperti saat itu”.