Jika malam-malam biasa
monas Jakarta identik dengan gemerlap metropolitan,
maka malam itu, di mana
ratusan ribu manusia memutihkankannya. Semua pasang mata membulirkan air mata
sebagai bentuk rindu kepada Rasululllah Muhammad Saw. Semua itu terjadi berkat tuntunan
dari al-Alim al-allamah al-Musnid Habib Umar bin Hafidz Yaman. Ad-Dai ilallah
yang kini gencar menyerukan islam damai di berbagai belahan dunia, seperti
Malaysia, Singapura, Afrika, Timur Tengah, Amerika Serikat, kawasan Eropa dan
antero dunia lainnya.
|
Yang mulia Habib Umar bin Umar bin Hafidz, Yaman |
Tabligh Akbar di Monas
sebenarnya merupakan satu rangkaian dari Safari Dakwah Habib Umar bin Hafidz
Yaman. Sebagaimana jadwal yang dirilis oleh beberapa web jejaring dakwah, ulama
kharismatik itu direncanakan di Indonesia selama sepekan dengan sederetan
agenda yang telah direncanakan sebelumnya.
Dalam kesempatan itu,
Pengasuh Rubath Darul Musthafa Yaman itu mengatakan bahwa kita harus bersyukur
kepada Allah, karena telah dipilih menjadi umat Muhammad dan dapat meneladani
beliau. Salah satu buktinya adalah berkumpul dalam pertemuanNa ini yang penuh
berkah. Apalagi dalam bulan muharram ini, di mana Allah telah memerintahkan
kepada Nabi Muhammad Saw. untuk hijrah dari Makkah menuju Madinah.
Cinta Abu Bakar
Dijelaskan dalam sebuah kitab bahwa suatu siang Rasulullah datang kepada Abu
bakar, waktu yang tidak biasanya beliau datang. Abu Bakar merasa ada yang
janggal. Kenapa datang pada siang hari?. Dalam hatinya, menebak sesuatu telah
terjadi.
Dan benar, ternyata
Rasulullah memberikan kabar bahwa Allah telah memerintahkan untuk hijrah.
Kemudian Abu Bakar menawarkan diri untuk menemaninya. Rasulullah pun
memperbolehkan. Luar biasa senangnya Abu Bakar karena bisa menemani kekasihnya
di waktu yang sulit. Sayyindatina Aisyah mengatakan, “Saya tidak pernah melihat
raut bahagia Ayah seperti saat itu”.